Kira-kira
bulan Oktober 2009 Imanuel Gurusinga (Nuel) bertemu dengan 2 orang teman
sewaktu sekolah di SMK di kampus Institut Teknologi Medan (ITM). Kedua orang
tersebut bernama Andrianto Sembiring (Andri) dan Riko Andro Surbakti (Riko).
Singkat
cerita, Andri menanyakan kepada Nuel tentang keberadaan Ikatan Mahasiswa Karo
(IMKA) di kampus ITM karena di beberapa kampus yang ada di Medan Memiliki IMKA.
Nuel pun menjelas kan bahwasanya di kampus ITM ini sebelumnya sudah ada
Persadaan Mahasiswa Karo tetapi telah fakum, dan sepengetahuan Nuel ketua
terakhirnya itu adalah abangnda Barus tetapi telah alumni.
Dan
Andri mengusulkan kepada Nuel dan Riko untuk mendirikan lagi organisasi yang
telah fakum tersebut, dan mereka bertiga pun sepakat untuk mencari informasi
tentang keberadaan tentang PERMAKA tersebut, Mereka pun mencari informasi
tersebut dari pihak birokrasi kampus sampai kepada mahasiswa karo yang lebih
tua dari mereka.
Dan
sembari mencari informasi tentang PERMAKA tersebut mereka pun mengajak beberapa
mahasiswa yang bersuku karo yang ada di kampus ITM, dan mereka bertemu dengan
Randa Sanjasta Tarigan (Randa), Fernando Sembiring (Nando), Keriahen Ginting
(Keriahen), Nehemia Bangun (Bangun), Dedi Ginting (Dedi), Deni Perangin-angin
(Deni), Andi Pradana Damanik (Andre/Roh Jahat), Zakarias Tarigan (Jack), Boyman
Sinurat (Bang Boy) Dan Simon Ginting (Rempet).
Dan
mereka pun bersama-sama mencari informasi tentang permaka tersebut, dan mereka
pun bertemu dengan salah satu alumni PERMAKA yang bernama Abangnda Imanuel
Sembiring, ST. Dan mereka pun mendapat informasi tentang PERMAKA, dan abangnda
tersebut memperkenalkan alumni PERMAKA yang lain, dimana alumni PERMAKA yang
lain kurang merespon karena mereka sendiripun sudah jauh dari ruang lingkup
kampus, maklum karna sudah berkeluarga semua.
Banyak
kendala pada saat pencarian informasi tersebut, dan banyak temam-teman yang
telah lelah dalam pencarian informasi tersebut, tetapi ada satu kalimat yang
membuat teman-teman kembali semangat, yaitu kalimat ADI LA KITA ISE NARI ( Kalo
Bukan Kita Siapa Lagi ) dan kalimat itulah yang sering disebutkan ketika teman
teman sudah mulai jenuh. Dan akhirnya kalimat itupun dijadikan menjadi motto
mereka.
Hari
berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun, tetapi hasil
tetap sama hanya informasi yang ditemukan, tetapi perlengkapan organisasi tidak
juga ditemukan, dan mereka pun menyimpulkan suatu keputusan untuk membuat
organisasi baru.
Selang
beberapa waktu mereka mendapat undangan dari organisasi kedaerahan yang bernama
Gerakan Mahasiswa Merga Silima (GMMS). Dan mereka pun menghadiri undangan
tersebut, dan pada saat acara tersebut merekapun di sambut hangat oleh GMMS. Dan
GMMS pun menawarkan untuk bergabung dengan mereka.
Setelah
mendapat penawaran tersebut mereka pun berembuk untuk membuat suatu keputusan
antara bergabung atau tidak, dan mereka pun memutuskan tidak ikut bergabung
dengan GMMS tersebut disebabkan beberapa faktor, mereka pun memutuskan untuk
membuat organisasi baru yang mereka beri nama Ikatan Mahasiswa Karo Institut
Teknologi Medan (IMKA-ITM) karena mereka merasa ada suatu ikatan sesama
mahasiswa yang bersuku karo yang ada di ITM, dan mereka pun mengadakan
musyawarah pertama pada tanggal 19 Januari 2012 dan pada hari itu juga mereka
menyusun AD/ART, LAMBANG, BENDERA, BAJU, MOTTO, SERAGAM Dan SEKRETARIATAN.
Setelah
semuanya tersusun dengan baik merekapun membentuk kepengurusan pertama untuk
IMKA-ITM, dan pada saat itu terpilihlah Nuel (Ketua), Rico (Sekretaris), Bang
Boy (Bendahara), Randa (Koord. LITBANG), Andri (Koord. INFOKOM), Nando (HUMAS)
dan beberapa anggota yang lain yang tidak disebutkan namanya.
Setelah
itu mereka memutuskan untuk mengadakan kegiatan tabur bunga ke tugu GURU
PATIMPUS SEMBIRING PELAWI yang berada di pusat kota Medan, keinginan itu timbul
karena mengingat GURU PATIMPUS ini adalah yang menemukan kota Medan dan dia
adalah orang KARO dan akhirnya menjadi kota besar seperti saat ini, dan meraka
pun berpengharapan IMKA-ITM ini juga akan menjadi organisasi yang besar.
Dan
setelah semuanya selesai mereka membuka stan pendaftaran untuk pertama kalinya
untuk mengajak mahasiswa baru untuk ikut bergabung, dan hasilnya beberapa
mahasiswa baru ikut bergabung, dan sewaktu membuka stan pendaftaran mereka pun
bertemu dengan salah satu alumni PERMAKA sekaligus mantan Ketua yang bernama
Abangnda Elyas Marwan Sembiring, ST. Dan abangnda tersebut mendukung penuh
dalam berjalannya IMKA-ITM ini.
Ini
sejarah singkat berdirinya IMKA-ITM, jika ada kesalahan pada tulisan ini atau
namanya tidak disebutkan bukan unsur kesengajaan. Bujur ras mejuah-juah kita
kerina.
Dan ini beberapa foto
pada saat-saat pembentukan sampai pada saat penerimaan anggota baru :